Rabu, 21 Maret 2012

Penggunaan Data String, Numerik dalam Visual Basic

Penggunaan Data String, Numerik dalam Visual Basic


Dasar-dasar String :
String sebenarnya merupakan penggunaan tipe data char secara berkelompok. Tipe data string merupakan array dari tipe data char.


Deklarasi Variabel String :
Karena string merupakan array dari char, maka pendeklarasiannya sama dengan mendeklarasikan array dari char, yaitu :
Char nama_var [ jml_karakter ]
Contoh :
char alamat [40] –> deklarasi variabel alamat dengan tipe data string.
Nilai Variabel alamat terdiri dari beberapa karakter maksimal 40 karakter (0 s/d 39)

Inisialisasi Variabel String :
Variabel string dapat diinisialisasi dengan cara seperti berikut :
Char x[10]=“Permainan”;
x di memori setelah inisialisasi :
Karakter “” pada x [9] merupakan karakter null yang menandai berakhirnya suatu string.

Perbedaan Char dan String :
Char ‘A’ berbeda dengan string “A”
Lihat perbedaanya pada penggambaran memori berikut:
Operasi string tidak dapat dilakukan untuk tipe data char

Array of String :
Karena string merupakan array dari char, maka array string adalah array dua dimensi dari array char.
Contoh : mendeklarasikan array yang menyimpan 30 nama, masing-masing nama terdiri dari 25 karakter
#define jml_orang 30
#define pjg_nama 25
….
Char nama [jml_orang] [pjg_nama]

Inisialisasi Array of String :
Inisialisasi array dari string dapat dilihat pada contoh berikut :
Char bulan[7] [10] = {“Senin”, “Selasa”, “Rabu”, “Kamis”, “Jumat”, “Sabtu”, “Minggu”}

Array of String dengan printf dan scanf :
Printf dan scanf dapat menangani argumen string dengan menggunakan format string %s
Contoh:
Printf(“Topik : %s\n”, string_var);
Secara default penulisan string menggunakan alignment rata kanan.
Untuk menuliskan string secara rata kiri (left justified) maka tuliskan tanda minus (-) didepan s
Contoh :
printf (“%-20s\n”,presiden);
Scanf digunakan untuk pemasukan string (input of string)

Fungsi-Fungsi pada Librari String :
String.h merupakan librari yang menyimpan fungsi-fungsi yang digunakan untuk menangani string ataupun substring.
Fungsi-fungsi dalam librari string.h antara lain : strcpy, strncpy, strcat, strncat, strcmp, strncmp, strlen.
a. Strcpy
Berfungsi untuk menyalin (copying) suatu string asal ke variable string tujuan. Bentuk umumnya : strcpy(var_tujuan, string_asal);
b. Strncpy
Berfungsi untuk menyalin (copying) suatu string asal ke variable string tujuan sebanyak n karakter sesuai yang diinginkan programmer. Bentuk umumnya: strncpy(var_tujuan, string_asal, n);. Dengan n adalah jumlah karakter yang ingin dipindahkan. Cara menyalin substring di tengah :
Misal :
Char s2[10]
Char s1[15] = “Mar. 15, 2008”
s2 bernilai berapa?
Strncpy (s2,s1,3) –> s2 bernilai “Jan, “
Strncpy (s2, &s1[5], 2) –> s2 bernilai “15”
c. Strcat
Berfungsi untuk menambahkan string sumber ke bagian akhir dari string tujuan. Bentuk umumnya: strcat(tujuan, sumber);.
d. Strncat
Berfungsi sama dengan fungsi strcat, yaitu menambahkan string sumber ke bagian akhir dari string. Yang membedakan adalah pada jumlah karakter yang dipindahkan. Fungsi ini dapat memindahkan karakter sebanyak n karakter sesuai yang sudah diprogram oleh programmer. Bentuk umumnya: strncat(tujuan, sumber, n);. Dengan n adalah jumlah karakter yang ingin dipindahkan.
e. Strcmp
Berfungsi untuk membandingkan dua buah string. Hasil dari fungsi ini bertipe integer dengan nilai:
1) negative, bila string pertama kurang dari string kedua.
2) Nol, bila string pertama sama dengan string kedua.
3) Positif, bila string pertama lebih banyak dari string kedua.
Bentuk umumnya: strcmp(string1, string2);
f. Strncmp
Berfungsi untuk membandingkan n karakter pertama dalam dua buah string. Hasil dari fungsi ini sama dengan hasil dari fungsi strcmp. Bentuk umumnya:
Strncmp(string1, string2, n);. Dengan n adalah jumlah karakter yang ingin dibandingkan.
g. Strlen
Berfungsi untuk memperoleh jumlah karakter dari suatu string. Bentuk umumnya: strlen(string);

Operasi Karakter :

Fungsi dari library ctype.h :
a. Isalpha
Merupakan fungsi operasi karakter dengan tolok ukur fungsi akan bernilai benar jika argumen dalam syntax tersebut merupakan karakter yang berupa huruf dalam alphabet. Bentuk umumnya: isalpha(char);.
b. Isdigit
Merupakan fungsi operasi karakter dengan tolok ukur syntax akan menghasilkan nilai benar (bukan nol) bila karakter merupakan sebuah angka (digit) dari nol sampai sembilan. Bentuk umum: isdigit(char);.
c. Islower
Merupakan fungsi operasi karakter dengan tolok ukur syntax ini bernilai benar (bukan nol) jika karakter merupakan huruf kecil.
Bentuk umumnya: islower(char);.
d. Isupper
Merupakan fungsi operasi karakter dengan tolok ukur fungsi ini akan menghasilkan nilai benar (bukan nol) jika karakter merupakan huruf capital.
Bentuk umumnya: isupper(char);.
e. Ispunct
Merupakan fasilitas yang ada dalam ctype.h yang berfungsi untuk memasukkan karakter yang berupa tanda baca (punctuation), tidak termasuk didalamnya karakter spasi, huruf alphabet, dan angka (digit).
Bentuk umumnya: ispunct(char);.
f. Isspace
Merupakan fasilitas yang ada dalam ctype.h yang berfungsi pada karakter-karakter seperti spasi, newline tab, dan tab. Contoh penggunaannya:
c=getchar();
while(isspace(c) && c!=EOF)
c=getchar();

g. Tolower
Fungsi ini akan merubah huruf kapital menjadi huruf kecil.
Bentuk umum: tolower(char);.
h. Toupper
Fungsi ini akan merubah huruf kecil menjadi huruf kapital.
Bentuk umum: toupper(char);
Gelar urutan unsigned 16-bit (2-byte) kode poin mulai nilai dari 0 sampai 65535. Setiap titik kode ,atau kode karakter, merupakan sebuah karakter Unicode tunggal. string dapat berisi dari 0 sampai sekitar 2 miliar (2 ^ 31) Unicode karakter.
KETERANGAN
Gunakan String tipe data untuk memiliki beberapa karakter tanpa overhead manajemen arraydari Char () , array Char elemen.
Nilai default dari String adalah Tidak ada (referensi null). Perhatikan bahwa ini tidak sama dengan string kosong (nilai "" ).
Karakter Unicode
Poin kode pertama 128 (0-127) dari Unicode sesuai dengan huruf dan simbol pada keyboard standar AS. Ini 128 butir pertama kode adalah sama dengan yang set karakter ASCII mendefinisikan. Poin kode kedua 128 (128-255) merupakan karakter khusus, seperti huruf abjad Latin berbasis, aksen, simbol mata uang, dan fraksi. Unicode menggunakan kode poin yang tersisa (256-65535) untuk berbagai macam simbol, termasuk karakter tekstual di seluruh dunia, diacritics, dan simbol matematika dan teknis.
Kita dapat menggunakan metode seperti IsDigit dan IsPunctuation pada karakter individu dalam String variabel untuk menentukan klasifikasi Unicode nya.
Format Persyaratan
Anda harus menyertakan sebuah String literal dalam tanda kutip ( "" ). Jika Anda harus menyertakan tanda kutip sebagai salah satu karakter dalam string, Anda menggunakan dua tanda kutip bersebelahan ( "" ). Contoh berikut menggambarkan hal ini.
Dim j As String = "Joe berkata" "Halo" "kepada saya." Dim h As String = "Hello" 'Pesan mengikuti semua menampilkan hal yang sama:' "Joe berkata" Halo "kepada saya." MsgBox (j) MsgBox ("Joe berkata" & "" "" & h & "" "" & "kepada saya.") MsgBox ("Joe berkata" "" & h & "" "kepada saya.")
Perhatikan bahwa tanda kutip bersebelahan mewakili tanda kutip dalam string independen dari tanda
kutip yang mulai dan akhir String literal.
Manipulasi String
Setelah Anda menetapkan string ke String variabel, string yang kekal , yang berarti Anda tidak dapat mengubah panjangnya atau isi. Bila Anda mengubah string dengan cara apapun, Visual Basic menciptakan string baru dan meninggalkan yang sebelumnya. The String variabel lalu menunjuk ke string baru.
Anda dapat memanipulasi isi sebuah String variabel menggunakan berbagai fungsi string. Contoh berikut menggambarkan Fungsi Waktu (Visual Basic) .
Dim S As String = "Database" 'Pernyataan berikut set S untuk string baru yang berisi "Data". S = Microsoft.VisualBasic.Left (S, 4)
Sebuah string yang dibuat oleh komponen lain mungkin empuk dengan memimpin atau trailing spasi. Jika Anda menerima sebuah string, Anda dapat menggunakan Trim, LTrim, dan RTrim Fungsi untuk menghilangkan spasi.
Untuk informasi lebih lanjut tentang manipulasi string, lihat String dalam Visual Basic .
Programming Tips
• Bilangan Negatif. Perlu diketahui bahwa karakter yang dimiliki oleh String yang ditandatangani dan tidak dapat mewakili nilai-nilai negatif. Dalam hal apapun, Anda tidak harus menggunakan String untuk menyimpan nilai numerik.
• Interop Pertimbangan. Jika Anda berinteraksi dengan komponen tidak ditulis untuk Framework. NET, misalnya Otomasi atau objek COM, perlu diingat bahwa karakter string memiliki lebar data yang berbeda (8 bit) di lingkungan lain. Jika Anda melewatkan argumen string karakter 8-bit untuk komponen seperti, menyatakan sebagaiByte () , array Byte elemen, bukan String dalam Visual Basic kode baru.
• Ketik karakter. tambah pengidentifikasi tipe karakter $ untuk setiap identifier pasukan ke String tipe data. String tidak memiliki tipe karakter literal. Namun, compiler memperlakukan literal diapit dalam tanda kutip ( "" ) sebagai String .
• Kerangka Type. Jenis yang sesuai dalam Framework. NET adalah System.String kelas.


Numeric Data
Numeric data adalah data yang terdiri dari angka yang dapat dihitung dengan standar operator perhitungan seperti tambah, kurang, kali, dan bagi. Dalam Visual Basic tipe data numeric dibagi menjadi 7 tipe. antara lain:
TYPE UKURAN RANGE
Byte 1 byte 0 to 255
Integer 2 bytes -32,768 to 32,767
Long 4 bytes -2,147,483,648 s/d 2,147,483,648
Single 4 bytes -3.402823E+38 s/d -1.401298E-45 untuk nilai negative
1.401298E-45 s/d 3.402823E+38 untuk nilai positive
Double 8 bytes -1.79769313486232e+308 s/d -4.94065645841247E-324 untuk nilai negatif
4.94065645841247E-324 s/d 1.79769313486232e+308 untuk nilai positif
Currency 8 bytes -922,337,203,685,477.5808 s/d 922,337,203,685,477.5807
Decimal 12 bytes +/- 79,228,162,514,264,337,593,543,950,335 jika tidak menggunakan desimal
+/- 7.9228162514264337593543950335 (28 decimal places).




Sistem Numerik dan Konversi
Bilangan dapat disajikan dalam beberapa cara. Cara penyajiannya tergantung pada Basis (BASE) bilangan tersebut. Terdapat 4 cara utama dalam penyajian bilangan.
a. Sistem Bilangan Desimal
Manusia umumnya menggunakan bilangan pada bentuk desimal. Bilangan desimal adalah sistem bilangan yang berbasis 10. Hal ini berarti bilangan – bilangan pada sistem ini terdiri dari 0 sampai dengan 9. Berikut ini beberapa contoh bilangan dalam bentuk desimal :
12610 (umumnya hanya ditulis 126)
1110 (umumnya hanya ditulis 11)
b. Sistem Bilangan Biner
Bilangan dalam bentuk biner adalah bilangan berbasis 2. Ini menyatakan bahwa bilangan yang terdapat dalam sistem ini hanya 0 dan 1. Berikut ini contoh penulisan dari bilangan biner :
11111102
10112
c. Sistem Bilangan Oktal
Bilangan dalam bentuk oktal adalah sistem bilangan yang berbasis 8. Hal ini berarti bilangan – bilangan yang diperbolehkan hanya berkisar antara 0 – 7. Berikut ini contoh penulisan dari bilangan oktal :
1768
138
d. Sistem Bilangan Heksadesimal
Bilangan dalam sistem heksadesimal adalah sistem bilangan berbasis 16. Sistem ini hanya memperbolehkan penggunaan bilangan dalam skala 0 – 9, dan menggunaan huruf A – F, atau a – f karena perbedaan kapital huruf tidak memiliki efek apapun.
KONVERSI
a. Desimal ke Biner/ Biner ke Desimal
Untuk mengubah angka desimal menjadi angka biner digunakan metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya. Ambil hasil bagi dari proses pembagian sebelumnya, dan bagi kembali bilangan tersebut dengan angka 2. Ulangi langkah – langkah tersebut hingga hasil bagi akhir bernilai 0 atau 1. Kemudian susun nilai – nilai sisa dimulai dari nilai sisa terakhir sehingga diperoleh bentuk biner dari angka bilangan tersebut.
b. Desimal ke Oktal/Heksadesimal dan Oktal/Heksadesimal ke Desimal
Pengubahan bilangan desimal ke bilangan oktal atau bilangan heksadesimal pada dasarnya sama dengan konversi bilangan desimal ke biner. Perbedaannya terletak pada bilangan pembagi. Jika pada konversi biner pembaginya adalah angka 2, maka pada konversi oktal pembaginya adalah angka 8, sedangkan pada konversi heksadesimal pembaginya adalah 16.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar