Jumat, 21 Oktober 2011

Kalaupun ku yakin

Aku tak kan pernah mampu menggapainya

Bintang yang tak gemerlap namun menarik tuk digapai

Bulan yang tak berpungguk namun selalu purnama

Itu semua hanya akan jadi cerita

Bukan antara aku dan kamu

Tapi hanya aku…

Aku yang tahu…

Kuasa Tuhan tak punya pengecualian

Tapi cinta manusia selalu punya pengecualian

Terkotak dalam labirin-labirin yang tak berujung

Kisahnya yang selalu beralur dan beriak

Kadang terjatuh ‘tuk tahu kerikil atau batu yang menyandungnya

Tanpa kata atau ekspresi cinta akan selalu terungkap

Entah itu mata yang berucap atau bibir yang berujar

Jika diam itu mampu memendam

Maka hanya luka yang tergores

Tapi diam tak pernah mau memilih

Aku atau kamu

Diam tak mau memendam

Rasaku atau bahkan rasamu

Namun diam mau mengukir kata itu

Di hatiku atau di hatimu

*21 oktober 2011*

Hati yang terukir diam


Senin, 18 April 2011

Diary

-->
Kamis, 10 maret 2011 (pukul 21:36)
Bayangan kenyamanan dan kehangatan dalam keluarga sudah dipelupuk mata. Tahu kenapa teman? Besok aku pulang kerumah setelah 2 minggu aku hidup di kost-kost-an. Itupun jika aku benar2 akan ijin untuk tidak ikut satupun acara yang akan digelar selama week end ini. Tapi aku pun sudah benar-benar tidak peduli, tekadku sudah bulat: PULANG!!!!
Oh ya, rasanya baru 2 minggu aku mulai kuliah dan tidur di kost, tapi kok hampir tiap malam mataku berkaca-kaca dan tak jarang harus tumpah begitu saja tanpa ada alasan yang jelas. Padahal aku sudah hampir 2 tahun hidup sebagai anak kost dan sepertinya sifat cengengku tetap saja betah hinggap padaku tanpa kenal waktu dan situasi.